Memahami Perbedaan Domain dan Hosting Secara Lengkap & Detail

Mengetahui perbedaan domain dan hosting merupakan salah satu hal penting yang harus kamu pahami ketika hendak membuat website. Sebab, tanpa kedua elemen tersebut, website-mu akan terlihat kurang profesional dan mustahil untuk diakses oleh pengguna di internet.

Terlebih di era digital seperti sekarang, di mana sebagian besar pebisnis mulai menyadari pentingnya website bagi bisnis mereka. Ini selaras data dari Forbes, yakni sekitar 71% bisnis pada tahun 2023 sudah memiliki website untuk menjangkau khalayak lebih luas dan tetap kompetitif.

Dengan memahami apa itu domain dan hosting, kamu dapat merencanakan dan membangun keberadaan online yang sukses dan lebih profesional. Maka dari itu, yuk simak perbedaan keduanya di artikel ini!

Apa Itu Domain?

Domain adalah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu website di internet. Domain ini biasanya terdiri dari dua bagian, yakni nama domain dan ekstensi domain.

Nama domain adalah identitas berupa alamat unik yang mewakili suatu website. Sedangkan, ekstensi domain adalah bagian yang terletak setelah nama domain untuk menunjukkan jenis atau tujuan website. Contohnya ‘dewaweb.com’, dewaweb merupakan nama domain, sementara .com adalah ekstensinya.

Adapun domain terbagi menjadi tiga jenis yang berbeda, yakni TLD, ccTLD, dan gTLD. Berikut pembahasannya:

  • Top Level Domain (TLD) – Jenis yang terletak setelah titik terakhir domain untuk mengidentifikasi jenis situs dan wilayah. Misalnya, .com untuk komersial dan .id untuk website Indonesia.
  • Country Code Top Level Domain (ccTLD) – Jenis yang mengacu pada kode negara atau menargetkan negara tertentu. Contohnya, .id untuk Indonesia dan .sg untuk Singapura.
  • Generic Top Level Domain (gTLD) – Jenis yang paling umum digunakan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi kategori atau jenis website. Misalnya, .edu untuk pendidikan dan .net untuk jaringan.

Apa Itu Hosting?

Hosting adalah layanan penyimpanan data website seperti teks, audio, gambar, video, dan sebagainya, pada server yang terhubung melalui koneksi internet. Layanan ini memungkinkan kamu menyimpan dan mengelola website agar dapat diakses secara online oleh pengguna di internet.

Layanan hosting tersedia dalam berbagai jenis dengan fitur dan kelebihannya masing-masing. Kamu dapat memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan website, tiga di antaranya adalah shared hosting, cloud hosting, dan VPS.

  • Shared hosting – Jenis yang sumber daya server-nya digunakan oleh dua atau lebih website sekaligus. Karena dipakai banyak pengguna, kecepatannya pun akan terbagi-bagi.
  • Cloud hosting – Jenis yang sumber daya server-nya terhubung dan dapat diakses melalui internet. Layanan ini memiliki beberapa server sehingga website masih bisa beroperasi dengan lancar meskipun salah satu server-nya bermasalah.
  • VPS – Jenis hosting yang memungkinkan kamu memiliki server pribadi (private) dan tidak terpengaruh oleh aktivitas pengguna lain.

Apa Perbedaan Domain dan Hosting?

Meskipun keduanya merupakan elemen utama untuk membangun sebuah website, namun domain dan hosting adalah dua hal yang sangat berbeda. Domain adalah alamat untuk mengakses website, sedangkan hosting adalah tempat penyimpanan file website agar dapat diakses secara online di internet.

Sederhananya, domain dapat dianalogikan sebagai alamat rumah, sementara hosting diibaratkan sebagai lahan untuk menampung rumah/bangunan (website) beserta barang-barang di dalamnya (file website). Jadi, ketika seseorang mengetik alamat domain di web browser, itu seolah-olah sedang mencari alamat rumah. Alamat pada masing-masing rumah berfungsi agar tamu (user) tidak salah masuk ke rumah (website) yang menjadi tujuannya.

Bagaimana Domain dan Hosting Berhubungan Membangun Website?

Untuk membuat website, kamu memerlukan domain dan web hosting. Keduanya bekerja bersama-sama dan saling melengkapi dalam membangun sebuah website. Domain berfungsi sebagai alamat yang mengidentifikasi situs, sementara hosting menyimpan semua informasi dan meng-online-kan situs tersebut.

Lalu, apakah bisa website dibangun tanpa domain atau hosting? Jawabannya adalah bisa, tapi akan sangat terbatas dan tidak dapat diakses secara online.

Tanpa domain, kamu bisa memakai subdomain gratisan dari platform pembuatan website seperti WordPress, Blogger, Wix, dan lain sebagainya. Namun website-mu akan terlihat kurang menarik karena menggunakan subdomain yang mencerminkan platform tersebut. Misalnya, ‘websitekamu.wordpress.com’ atau ‘websitekamu.blogspot.com’.

Di sisi lain, kamu juga sebenarnya bisa membuat website tanpa hosting. Tetapi, situsmu tidak akan bisa diakses secara online oleh publik karena bersifat offline. Website offline ini dibuat di localhost (server lokal) seperti WordPress offline, sehingga hanya dapat diakses oleh komputer yang dipakai untuk membuatnya saja. Untuk meng-online-kannya, kamu tetap harus memakai layanan hosting.

Mudah Bukan Membedakan Domain dan Hosting?

Perbedaan domain dan hosting yang paling utama terletak pada fungsinya. Domain adalah alamat unik untuk mengakses suatu website, sedangkan hosting merupakan sebuah layanan untuk menyimpan data-data website tersebut (teks, gambar, video, audio, script, dan sebagainya).

*https://www.dewaweb.com/*